Figure 1 Planetarium Jakarta adalah objek wisata simulasi untuk melihat simulasi perbintangan dan benda-benda langit. Foto: Hanum. |
Beberapa
wisata memiliki banyak tema dan keunikannya masing-masing, salah satunya tempat wisata Planetarium Jakarta yang tentunya membuat kamu bisa mengetahui dan melihat-lihat informasi terkait perbintangan dan luar angkasa.
Berwisata ke tempat ini bersama teman rasanya begitu asik, Planetarium Jakarta yang berlokasi di Jl. Cikini Raya No.73, RT8/RW2, Menteng, Jakarta Pusat. Sama halnya, seperti seorang perempuan kelahiran 2002 ini yang telah mengunjungi planetarium untuk menghadiri suatu seminar yang ia ketahui melalui media sosial temannya.
“Iya, aku tahu ada seminar itu dari SW (status WhatsApp) teman kan. Nah, karena aku tertarik jadi yaudah datang ke sana,” kata perempuan yang akrab disapa Hanum.
Planetarium merupakan wahana simulasi perbintangan dan benda-benda langit, melansir TravelPromo . Selain sebagai wahana, tempat ini memiliki sebuah aula yang cukup besar dan menjadi tempat kegiatan untuk seminar.
Hanum menceritakan, dia datang bersama kedua teman dekat yakni Afarah dan Mira. Ketiganya berangkat pukul 8 pagi naik angkutan umum, kereta api dari Stasiun Pondok Ranji menuju Stasiun Cikini. Sebelumnya, mereka harus melakukan transit dua kali di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai.
Sesampainya dari Stasiun Cikini, Hanum dan kedua temannya sempat terkejut karena lokasi Planetarium ternyata cukup jauh sekitar satu kilometer dari stasiun. Tanpa berpikir panjang, ketiganya pun memutuskan untuk berjalan di tengah cuaca yang cukup panas.
Pukul setengah 10 pagi, Hanum dan kedua temannya sampai di planetarium dan langsung masuk ke acara-acara seminar yang sedang berlangsung. Catatan, kalau acara sudah dimulai pukul setengah 9 pagi, tapi syukurlah yang ketiga masih bisa mengikuti walaupun setengah jam mereka harus telat karena terhambatnya perjalanan.
Angka2 Suasana saat seminar sedang berlangsung di gedung serbaguna Planterium Jakarta. Foto: Hanum.
Sebagai informasi, untuk mengikuti seminar tidak dikenakan biaya. Namun, Anda harus terlebih dahulu mendaftarkan diri sekitar H-4 sebelum acara sudah memesan tiket secara online , karena tersedianya tiket hanya untuk 100 orang tercepat. Kamu bisa mengunjungi langsung media sosial Instagram @planetariumjkt.
Pergi ke tempat hiburan memang menyenangkan, namun momen berbeda ketika pergi penyembuhan sambil memborong ilmu rasanya lebih menantang. Hanum, seorang mahasiswa yang melakukan hal ini dengan kedua temannya di Planetarium Jakarta.
Hanum yang hanya ingin menghadiri seminar, dikejutkan untuk kedua kalinya dengan mempersembahkan kotak snack , name tag , pulpen , note book , dan peta langit dari panitia yang berjaga.
“Aku kira tuh, paling dikasih kotak biasa yang isinya bolu, pastel, sama air aja kan. Eh kaget dong dikasih lumayan banyak gini,” tukasnya.
Seminar yang Hanum datangi ini membahas tiga tema, di antaranya sebagai berikut:
1. Sampah satelit , satelit dari suatu negara yang dikirim ke luar angkasa berfungsi selama 10 – 20 tahun. Setelah 20 tahun berjalan, maka satelit otomatis tersebut tidak lagi dapat berfungsi dan akan menghasilkan sampah di luar angkasa karena diakibatkan oleh serangan benda-benda langit yang menyentuh satelit tersebut.
2. Cuaca antariksa, cuaca di bumi memiliki musim kemarau, musim hujan, musim dingin, dan sebagainya. Kalau di luar angkasa ternyata memiliki cuacanya sendiri yang dipengaruhi oleh matahari.
Ketika matahari mengalami ledakan kecil di luar angkasa, bisa jadi akan terjadi badai. Namun, jika matahari tenang, maka cuaca di luar angkasa akan biasa saja, serta cuaca di luar angkasa dapat mempengaruhi iklim di bumi.
3. Teknologi pendengaran jauh , teknologi bumi ke luar angkasa, seperti roket dan satelit yang dikirim dari bumi ke luar angkasa. Biasanya, ada beberapa negara yang mengirim satelit ke luar angkasa atau manusia yang pergi ke suatu planet tertentu untuk melakukan penelitian, dan hal lainnya.
Tiga materi yang dibahasa, Hanum mendengarkannya selama kurang lebih tiga jam. Hanum mengungkapkan rasa sukanya dengan tema yang dibawa pemateri.
“Ada satu tema yang membuat saya benar-benar melek terus. Saya suka sama tema sampah antariksa, karena itu baru tahu sampah bisa jatuh juga ke bumi. Tapi nggak tahu di negara mana, di rumah siapa, tempatnya di mana,” ujarnya.
Lebih lanjut, peristiwa sampah antariksa pernah terjadi di Indonesia. Namun, sejauh ini peristiwa tersebut hanya merusak rumah warga seperti atap rumah yang pecah.
Terjadinya sampah antariksa atmosfer dikarenakan sebuah satelit berukuran besar yang dikirim ke luar angkasa, kemungkinan saat terjatuh ke bumi akan terkena yang membuat beberapa bagian satelit terpecah.
Seminar yang berdurasi tiga jam tersebut pun, setelah selesai Hanum dan kedua temannya mendapatkan menu makan siang yang bisa dibawa pulang. Tetapi, ketiganya memutuskan untuk menikmati hidangan tersebut di taman yang tak jauh dari lokasi Planetarium. Selain makan siang, ia juga mendapat sertifikat sebagai audiens.
Angka3 Beberapa lukisan yang dipamerkan, tampak gambar-gambar benda langit terpasang berikut dengan keterangannya. Foto: Hanum.
Hanum selesai menghadiri seminar, ia juga sempat melihat sebentar beberapa benda langit yang ia abadikan menggunakan benda pipih miliknya.
Pengalaman mengunjungi planetarium memberikan Hanum ilmu tambahan tentang luar angkasa, walaupun dengan kepergiannya ke sana cukup membuat dirinya kehausan, tapi terbayar begitu saja dengan ilmu dan beberapa buah tangan dari seminar yang didatanginya.
“Sebenarnya tuh, aku udah lama suka tentang luar angkasa. Jadi, tambah suka karena aku kan fans Jisung (anggota termuda NCT Dream ),” pungkas Hanum seraya tertawa kecil.
Hanum menyukai Jisung, ya, sebutan untuk fans Jisung yang merupakan anggota termuda (maknae) di NCT Dream ini adalah 'Asteroid'. Sebutan fandom untuk fans Jisung memiliki alasan, karena idolanya ini suka dengan hal-hal terkait luar angkasa.
0 Komentar