Adil Tak Adil Bagi Rakyat Indonesia

Sumber: Pinterest.


(Poetry-TulisanTaa) - Adil, satu kata yang amat ingin dirasakan kalangan masyarakat. Khususnya bagi mereka di kalangan menengah ke bawah di Indonesia. Tentu di zaman serba canggih dan penuh teknologi ini, uang di atas segalanya. 

Tunggu, bukannya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di atas segalanya? 

Iya, satu kalimat itu tertuang di atas kertas suci yang menjadi anutan bangsa Republik Indonesia sejak negara ini merdeka. Tapi itu sepertinya hanya kalimat yang menetap tanpa ditetapkan di kehidupan yang seharusnya.

Masih banyak ketidakadilan, kejanggalan, konflik, kehilangan salah satu anggota keluarga, pelecehan, perlakuan tidak senonoh yang sebagian besarnya dialami oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. 

Percaya keadilan kepada pihak berwajib, rasanya sudah banyak berita membuktikan bahwa di akhir cerita hanyalah perdamaian yang menjadi penengahnya. Percaya kepada pihak yang lebih tinggi, bertanggung jawab menerima aspirasi rakyat nyatanya mereka hanya duduk diam di kursi empuk dengan pendingin ruangan amat nyaman bahkan tertidur di atas meja kerjanya sendiri.

Sebegitu berperannya ya uang di Indonesia? Iya amat sangat.

Denial dengan fakta yang ada juga percuma, dan point-point yang diutarakan bukan hanya bualan semata tapi nyata adanya terjadi. 

Lihat lah di sekeliling kita, masih banyak rakyat yang dituntut bungkam akan keadilan ketika anaknya dilecehkan, dihina, ditindak kasar oleh mereka yang ber-uang. Apa mereka pernah menang (pihak korban)? Tidak! Tentu, sebagai penyamaran pintar dikabarkan bahwa konflik yang terjadi sudah selesai dengan saling berdamai, selesai secara kekeluargaan.

Kita memang tidak tahu menahu bagaimana perasaan pihak korban yang sebenarnya, bagaimana sikap mereka sebelum keputusan untuk damai itu diputuskan, mereka hanya mengikuti aliran pihak uang itu memberi keputusan. Tidak ada yang membantu.

Pihak donatur, berhak mengatur.

Lawaknya negara Indonesia yang katanya sudah merdeka ini dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. 



Penulis: Dita Mawanda.
Editor: Dita Mawanda.

Posting Komentar

0 Komentar