Dukun Cantik Korea Selatan Patahkan Stereotip melalui Dokumenter

Gadis cantik asal Korea Selatan kelahiran 1998 ini telah memiliki kehidupan berbeda dengan gadis seusianya yang lain, Kwon Soo-jin. Sejak tahun 2019, dia menjadi mahasiswa komunikasi di Hankuk University of Foreign Studies.


Kwon Soo-jin by: JINJIN Pictures



Kwon memang menjalani kehidupan seperti mahasiswa pada umumnya, yakni menghadiri kuliah, menulis makalah, sampai mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Namun satu hari, dia berubah menjadi seorang dukun populer di antara mereka yang ingin tahu tentang nasib di masa depan ataupun konsultasi terkait kehidupannya.


The Korea Times juga menjelaskan, setelah lulus gadis ini menjadi dukun penuh waktu. Di saat kesibukannya, dia masih merasa kesulitan mencapai keseimbangan antara dua realitasnya yang sangat berbeda. Ya, di satu sisi dia menjadi wanita muda yang bisa hidup bebas sementara sisi lainnya, sebagai gadis yang bisa meramal nasib seseorang.


Nyatanya, manajemen waktu bukan menjadi satu-satunya masalah yang Kwon hadapi. Masalah sebenarnya ada pada stereotip orang tentang pekerjaannya.


“Suatu hari, saya mengunjungi rumah sakit dan mendengar sekelompok wanita berbicara tentang bagaimana seorang dukun yang mereka kenal secara akurat memprediksi masa depan. Saat percakapan berlanjut, seorang wanita mengungkit cerita  tentang menikahi seorang dukun,” kata Kwon kepada The Korea Times.


Lanjut Kwon, “Kemudian wanita lainnya menentang keras itu, karena dia percaya (dukun) akan menjadi masalah bagi keluarga.”


Percakapan yang didengar Kwon sangat menyakiti hatinya. “Kami bukan penjahat. Membaca masa lalu dan masa depan orang adalah bagian dari pekerjaan kami. Kami tidak merugikan orang,” ungkapnya.


Kata-kata sensitif itu seperti santapan sehari-sehari Kwon dengan apa yang sebagian orang pikirkan tentang dukun, ya, dia telah mengalaminya berkali-kali sejak masa kecil. Meskipun sering menerima kata-kata yang menyakitkan, hal itu tidak bisa membantunya membangun kulit tebal untuk melindungi hati kecil Kwon.


Kwon yang dikenal sebagai dukun muda berusia 25 tahun ini, dibesarkan oleh kasih sayang seorang nenek setelah orang tuanya bercerai. Neneknya juga seorang dukun. Ketika Kwon berusia empat tahun, dia merasa sangat semangat, dia pun bisa membaca masa depan klien neneknya. Bakat unik yang telah ia miliki sejak kecil.


Sering kali, Kwon terluka saat beberapa temannya menggoda secara terang-terangan dan mengatakan dirinya mampu melihat makhluk yang tak kasat mata. Dia pun mengatakan, media ikut bertanggung jawab atas trauma masa kecil juga kehidupan dewasanya, mengklaim dukun sering disalahartikan.


“Bisa terlihat dalam drama atau film bahwa dukun meneriakkan atau menulis sesuatu ketika merkea membaca masa depan orang lain. Dan ketika media menggambarkan ‘usus’ (ritual perdukunan Korea), sebagian besar waktu dukun gemetar untuk menunjukkan bahwa tubuhnya sudah dirasuki roh,” tutur gadis kelahiran 1998 ini.


Sambungnya, “Aku melakukan ‘usus’, jika perlu, tapi aku tidak terlalu gemetar.”


Pikir Kwon, penggambaran yang seperti itulah dapat membuat penonton merasa takut dan menimbulkan kesalahpahaman. Dia berusaha untuk mematahkan stereotip itu, dan menunjukkan kepada masyarakat Korea siapa sebenarnya dukun itu.


Kwon mendapat tawaran membuat film dokumenter Park Hyuk-ji untuk mengungkapkan kehidupan nyata seorang dukun. Park memfilmkan Kwon selama tujuh tahun dari 2015 hingga 2022.


Film dokumenter itu berjudul “A Girl Who Dreams About Time”, menceritakan bagaimana usahanya yang putus asa untuk menyeimbangkan kehidupannya yang terpisah sebagai dukun dan murid. Sejak remaja, dia membaca masa depan kliennya di akhir pekan dan pergi ke sekolah di hari kerja. Terus berlanjut sampai pada kehidupan kampusnya.


Di samping dia berjuang dengan identitasnya, bumbu penyedap yang dihadapi bertambah saat mengalami konflik dengan neneknya, bekerja keras menyelesaikan kuliahnya dan dituntut mau tak mau menyelesaikan masalah yang terus mendatanginya.


“Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang apa yang menjadi perhatian kami, dukun dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Kwon.


Film dokumenter tentang dukun muda ini dibuat agar orang-orang memiliki pemahaman lebih baik tentang pekerjaan dukun, dukun juga manusia.


Lanjut dukun muda tersebut, “Saya tidak meminta Anda untuk menyukai kami. Saya yakin orang-orang harus memiliki kecurigaan yang masuk akal terhadap pekerjaan ini. Saya hanya tidak ingin mereka melihat kami seolah-olah kami adalah makhluk dari planet lain.”


Pemutaran film dokumenter ini akan diputar di bioskop lokal Korea Selatan pada hari Rabu. Namun, saat ini masih belum diketahui pasti jadwal tayang secara rincinya.

Posting Komentar

5 Komentar