Relawan Menang Telak dari Pemerintah

(Poetry-TulisanTaa) - Bencana alam nasional telah mengudara di berbagai sudut belahan negara, Aceh dan Sumatera menjadi saksi nyata betapa parahnya gumpalan tanah basah menghujani rumah, kebun, kendaraan, bahkan anggota keluarga yang tertimbun di dalamnya.


sumber: TikTok CNN Indonnesia.


Para korban menjerit meminta pertolongan, mereka menangis menatap seisi pemandangan yang ada di depan mereka rata dengan tanah. Mereka berusaha kuat walaupun di dalam hati berteriak amarah mengapa semua ini terjadi kepada mereka dan keluarga.

Ini bukan hanya tentang  bencana alam, namun ini juga soal  bagaimana nasib para korban yang terancam di dalamnya akibat ulah pelaku yang lari dari pertanggungjawaban.

Korban banjir bandang tak butuh pengakuan bahwa mereka dalam keadaan terbawah, namun mereka hanya butuh anggota keluarga mereka dapat makan, minum, dan hidup dengan aman nyaman. 

Tiga minggu telah berjalan, tapi rasa sedih masih merendam di dalam hati masyarakat Aceh dan Sumatera. Bersyukur relawan dari berbagai komunitas masyarakat saling memikul pertolongan untuk para korban, saling menguatkan, saling memberikan energi positif dan semangat, tanpa sedikit pun ada upacara atau gladi bersih agar semuanya terlihat sempurna di kamera.

Kini publik melihat dengan jelas bagaimana warga antar warga lebih berguna dibandingkan pemerintah yang membutuhkan prosedur panjang supaya bisa menyalurkan bantuan ke area pengungsian.

Lucu sekali melihat masyarakat telah kelaparan dan tangis anak-anak korban banjir di sana yang merasa butuh pangan, kedinginan, kehilangan anggota keluarga justru ada saja gonjang-ganjing yang tak perlu dari pemerintah. seakan ia begitu benar-benar peduli dengan rakyatnya. 

Tidak ada pemerintah yang bertindak membantu tanpa harus mencetak label "Ini dari Pemerintah atau Bantuan Pemerintah". Haus sekali akan pengakuan pujian yang justru dianggap masyarakat seperti pahlawan kesiangan. 

Memang korban bencana banjir bandang hanya butuh relawan atau masyarakat yang bertindak cepat dalam membantu memenuhi kebutuhan mereka di sana, bukan pemerintah yang seharusnya menjadi  wadah pembantu bagi masyarakat krisis akibat bencana. 

Posting Komentar

0 Komentar