Spaghetti, siapa yang tidak kenal makanan dengan saus kental berwarna merah ini. Hidangan berjenis pasta berbentuk lurus memanjang berbahan dasar tepung terigu.
Spaghetti memang lebih nikmat disajikan secara bersamaan dengan saus bolognese-nya, potongan kecil daging sapi, potongan dadu wortel, bawang bombay diiris mungil. Kepulan asap terlihat saat pasta baru saja tersaji, dipastikan keharuman saus dan daging sapi menyeruak masuk ke hidung.
Lezat, sudah pasti soal rasa tidak diragukan lagi untuk makanan sejenis pasta ini apalagi jika disantap selagi hangat. Beberapa bumbu penyedap ditambah topping keju memberikan nilai plus soal rasa dari hidangan famous tersebut.
Spaghetti bolognese, hidangan jenis pasta yang telah tersedia di beberapa tempat makan fast food ternyata bukan berasal dari Italia.
Berbicara soal spaghetti bolognese, kurang resap rasanya kalau kita tidak menelusuri lebih dalam pasta itu sendiri. Mengutip dari Kompas.com, olahan pasta bernama spaghetti ini tidak ada di Italia.
Loh, kenapa bisa begitu? Mungkin bukan rahasia umum lagi, atau kamu mungkin pernah mengetahui asal-usul bagaimana justru banyak orang yang mengenal jenis hidangan pasta ini justru ada di Italia.
Spaghetti, hidangan yang paling mendekati adalah Ragu alla Bolognese, saus tomat dan potongan daging bersama pasta. Pasta yang digunakan pun bukan spaghetti melainkan tagliatelle, sejenis pasta mirip fettucine.
Tagliatelle adalah pasta yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna dan Marche. Pasta ini berbentuk pita pipih yang mirip dengan fettuccine, memiliki lebar sekitar 6,5 mm-10 mm.
Ragu sendiri adalah sebutan untuk saus daging yang biasa dimasak berjam-jam lamanya. Ragu alla Bolognese berarti ragu yang menjadi sajian khas Bologna, sebuah kota di utara Italia.
Antonio Carluccio, koki Italia kenamaan seperti dikutip dari situs Telegraph menyebutkan bahwa orang Inggris turut andil dalam "merusak" resep spaghetti bolognese.
Sejarah hidangan ini sendiri tidak jelas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa hidangan itu muncul di kalangan orang Amerika Serikat dan Inggris pada masa Perang Dunia II. Penggunaan spaghetti sebagai pasta, serta penambahan rempah seperti oregano dan basil sebenarnya tidak ada dalam sajian Ragu alla Bolognese.
Olahan pasta Ragu alla Bolognese merupakan salah satu kekayaan kuliner di Italia yang dijunjung tinggi oleh warganya.
Livio Cerini pernah menjelaskan sejarah Ragu alla Bolognese dalam buku resep masakan Italia yang dirilis pada abad ke-20. Mengutip situs The Local, Rabu (14/9/2016), kata ragu berasal dari bahasa Perancis yakni ragouter yang artinya "menambahkan rasa terhadap sesuatu".
Saat Kekaisaran Romawi menginvasi Galia (Perancis), warga Galia meracik saus yang kini terkenal sebagai ragout. Dulu, ragu merupakan racikan bahan dan bumbu yang biasa disajikan sebagai hidangan utama. Namun kemudian, ragu mulai dimakan bersama hidangan karbohidrat yakni roti.
Ragu sebenarnya bukan berbahan dasar dari tomat, namun disinyalir tomat tersebut muncul pada akhir 1700-an. Pelopornya adalah Alberto Alvisi, koki restoran Cardial of Imola yang meracik saus berbahan tomat dicampur dengan daging. Saus tersebut kemudian disajikan bersama sepiring pasta.
Awal 1800-an, resep ragu berbahan dasar tomat mulai tersebar lewat buku-buku yang tersebar di wilayah Emilia-Romagna di Italia. Pada masa itu, ragu disajikan hanya pada masa liburan dan momen spesial hingga akhirnya pada 1982, resep ragu diresmikan oleh Italian Academy of Cuisine at the Bologna Chamber of Commerce. Ragu yang dikenal sebagai saus bolognese adalah Ragu alla Bolognese.
Jadi, dapat disimpulkan kalau spaghetti tidak asli berasal dari Italia. Spaghetti yang sering kita makan pun, ternyata bernama Ragu alla Bolognese yang beberapa komposisi rempah hingga penyebutan nama-nama dari bahan untuk membuat pasta itu sendiri memang cukup berbeda dari apa yang sering kita dengar atau ketahui.
0 Komentar