Perhatian Sebentar, Boleh?

Dunia yang luas ditambah penuhnya penghuni yang menetap

Ribuan sifat egois seperti tak mau kalah

Ratusan amarah yang seperti ingin semesta tahu

Jutaan bahkan miliyaran kebencian tanpa sebab dilampiaskan

 

Hal yang kecil dibesar-besarkan

Saling bersuara dengan suara yang minim namun tersirat menyindir

Senyuman palsu yang ditampilkan di depan

Namun obrolan kejelekan dipaparkan di belakang

 

Foto: Pexels.com/Lum3n


Kini, semakin manusia tumbuh besar dan berusia dewasa

Namun sifat masih tak tertata seolah butuh dirapihkan dengan perhatian

Tertawa palsu seakan membuka untuk manusia baru

Nyatanya hanya pemanfaat awal untuk keuntungan semata

 

Perhitungan dengan segala materi yang ada

Namun jika disuruh intropeksi diri malah tak suka dan kesal

Toh, di bumi bukan kamu saja yang tinggal

Bahkan bukan kamu saja yang ingin dimengerti dan selalu dipuji

 

Kamu tidak setuju? Aku tidak peduli kamu mau setuju atau tidak

Hanya memberitahu dengan kata-kata yang diutarakan tanpa ada yang menyakitkan

Pelan-pelan tapi pasti agar kamu mudah untuk mengerti

Tidak butuh kamu mau mengerti dengan cepat atau lambat

Kamu tidak peduli yasudah, jika kamu peduli semesta akan sangat bersyukur

 

Ingat! Kata-kata ini bukanlah sindiran nyata jika kamu merasa

Kamu merasa? mungkin kamu peka

Sungguh, sebenarnya bukan tidak suka dengan sosokmu apalagi kehadiranmu

Hanya saja, sikapmu yang seperti itu banyak yang tidak suka

Posting Komentar

0 Komentar